Kualitas? Kami tidak akan menjual produk kualitas rendah, kualitas rendah
tentunya tidak akan laku dipasaran, distributor dan reseller tidak akan
mau menjual produk kualitas rendah. Produk langsung dari Konveksi ini
yang membuat harga lebih murah dengan kualitas terjamin.
Makalah Karya Tulis Tentang Induksi Elektromagnetik
Berikut adalah Makalah Tentang Induksi Elektromagnetik untuk memenuhi tugas sekolah ataupun kuliah dengan Makalah Tentang Induksi Elektromagnetik silahkan bebas untuk sobat download jangan lupa untuk di edit dan di baca untuk mengerti dan memahami isi dari Makalah Tentang Induksi Elektromagnetik. terimakasih telah berkunjung semoga bermanfaat
Makalah Karya Tulis Tentang Induksi Elektromagnetik
BAB 1
Listrikdalam era industri merupakan keperluanyang sangat vital. Dengan adanya transformator, keperluan listrik pada tegangan yang sesuai dapat terpenuhi. Dahulu untuk membawa listrik diperlukan kuda. Kuda (pada gambar) sedang membawa
3.8. Prinsip Kerja Transformator (Trafo)
3. Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga
semakin besar.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan penuh rasa ikhlas penulis mengucapkan Alhamdulillah sebagai
wujud syukur kehadirat yang Maha Agung Allah SWT.Yang telah memberikan
penulis petunjuk, kekuatan, dan kesabaran sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.Judul makalah ini yaitu: “PEMBAHASAN TENTANG INDUKSI ELEKTROMAGNETIK”
Pembuatan makalah ini merupakan suatu syarat untuk menambah pengetahuan tentang induksi elektromagnetik danMelengkapi Tugas Dalam Proses pembelajaranfisika.
Akhir
kata penulis bersujud pada Allah SWT. Atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis. Semoga penulis dapat
memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh untuk kebaikan. Amin-Amin Ya
Rabbal Alamin.
BAB 11
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Listrikdalam era industri merupakan keperluanyang sangat vital. Dengan adanya transformator, keperluan listrik pada tegangan yang sesuai dapat terpenuhi. Dahulu untuk membawa listrik diperlukan kuda. Kuda (pada gambar) sedang membawa
pembangkit listrik untuk penerangan lapangan ski.
1.2 Tujuan
Agar siswa-siswi SMA N 1 Pangkalan Kerinci mengetahui manfaat, kegunaan serta penerapan dari induksi elektromagnetik:
• Manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
• pencetus induksi elektromagnetik.
• penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
• prinsip kerja induksi elektromagnetik.
• untuk mengetahui GGL induksi.
• untuk mengetahui penyebab terjadinya GGL induksi.
1.3 Manfaat
Saat
ini hampir semua orang memiliki peralatan yang satu ini.Dia begitu
kecil yang bisa dengan nyaman diletakkan di dalam saku, namun dianggap
memiliki fungsi yang sangat besar terutama untuk berkomunikasi.Ya, benda
itu adalah sebuah ponsel (telepon seluler). Saat ini ponsel tidak
hanya digunakan untuk menelpon saja tetapi juga untuk fungsi lain
seperti mengirim dan menerima pesan singkat (sms), mendengarkan musik,
atau mengambil foto. Bagaimana perangkat ponsel dapat terhubung dengan
perangkat ponsel yang lain padahal mereka saling berjauhan?
Konsep
yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang
elektromagnetik. Dan, konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat
luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak
aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar
kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau
sinar-x.Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada dua hukum
dasar yang menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.
Pertama,
arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini
dikenal sebagai gejala induksi magnet.Peletak dasar konsep ini adalah
Oersted yang telah menemukangejala ini secara eksperimen dan dirumuskan
secara lengkap oleh Ampere.Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum
Ampere.
BAB 111
Landasan teori
.
Michael
Faraday (1791-1867), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat
hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya dapat menimbulkan arus
listrik.
Berdasarkan percobaan, ditunjukkan bahwa gerakan magnet di dalam kumparan menyebabkan jarum galvanometer menyimpang.Jika kutub utara magnet digerakkan mendekati kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan.Jika magnet diam dalam kumparan, jarum galvanometer tidak menyimpang.
Berdasarkan percobaan, ditunjukkan bahwa gerakan magnet di dalam kumparan menyebabkan jarum galvanometer menyimpang.Jika kutub utara magnet digerakkan mendekati kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan.Jika magnet diam dalam kumparan, jarum galvanometer tidak menyimpang.
Jika
kutub utara magnet digerakkan menjauhi kumparan, jarum galvanometer
menyimpang ke kiri.Penyimpangan jarum galvanometer tersebut menunjukkan
bahwa pada kedua ujung kumparan terdapat arus listrik.Peristiwa
timbulnya arus listrik seperti itulah yang disebut induksi
elektromagnetik. Adapun beda potensial yang timbul pada ujung kumparan
disebut gaya gerak listrik (GGL) induksi.
Terjadinya GGL induksi dapat dijelaskan seperti berikut.Jika kutub utara magnet didekatkan ke kumparan. Jumlah garis gaya yang masuk kumparan makin banyak. Perubahan jumlah garis gaya itulah yang menyebabkan terjadinya penyimpangan jarum galvanometer.
Terjadinya GGL induksi dapat dijelaskan seperti berikut.Jika kutub utara magnet didekatkan ke kumparan. Jumlah garis gaya yang masuk kumparan makin banyak. Perubahan jumlah garis gaya itulah yang menyebabkan terjadinya penyimpangan jarum galvanometer.
Hal
yang sama juga akan terjadi jika magnet digerakkan keluar dari
kumparan. Akan tetapi, arah simpangan jarum galvanometer berlawanan
dengan penyimpangan semula.Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa penyebab timbulnya GGL induksi adalah perubahan garis gaya magnet
yang di lingkupi oleh kumparan.
2.2 HUKUM FARADAY
2.2 HUKUM FARADAY
Menurut
Faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan sebanding dengan
laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi kumparan. Artinya, makin
cepat terjadinya perubahan fluks magnetik, makin besar GGL induksi yang
timbul. Adapun yang dimaksud Fluks Magnetikadalah kerapatan
garis-garis gaya dalam medan magnet, artinya fluks magnetik yang berada
pada permukaan yang lebih luas kerapatannya rendah dan kuat medan
magnetik (B) lebih lemah, sedangkan pada permukaan yang lebih sempit
kerapatan fluks magnet akan kuat dan kuat medan magnetik (B) lebih
tinggi.
Satuan internasional dari besaran fluks magnetik diukur dalam Weber, disingkat Wb dan didefinisikan dengan:
”Suatu
medan magnet serba sama mempunyai fluks magnetik sebesar 1 weber bila
sebatang penghantar memotong garis-garis gaya magnetik selama satu
detik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt”.
Dari prinsip dasar listrik magnet tadi
dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum
alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang
dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap
waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi
dapat terjadi.
Dengan
demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap
waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell
ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan
dan kemagnetan.
(James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik)
Jadi,
prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu
dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan
oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum
Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan namaHukum Ampere-Maxwell.
Dari
ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell
melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap
waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap
waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat
menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu
maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika
medan magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar)
di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala gelombang.
Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.
Pada
mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell
yang dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan
dan kemagnetan, sebagaimana telah dibahas di atas.Kenyataan ini
menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar
gelombang elektromagnetik.
Melalui
eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang
elektromagnetik dan terdeteksi oleh bagian penerimanya.Eksperimen ini
berhasil membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya
berupa rumusan teoritis dari Maxwell, benar-benar ada sekaligus
mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik.
Kata-Kata Kunci
– arus induksi
– generator
– dinamo
– GGL induksi
– efisiensi transformator
– transformator
– fluks magnetik
– transmisi daya listri
Pembangkit
listrik biasanya terletak jauh dari permukiman penduduk. Untuk
membawa energi listrik, atau lebih dikenal transmisi daya
listrik, diperlukan kabel yang sangat panjang. Kabel yang demikian dapat
menurunkan tegangan. Karena itu diperlukan alat yang dapat menaikkan
kembali tegangan sesuai keperluan. Pernahkah kamu melihat tabung
berwarna biru yang dipasang pada tiang listrik? Alat tersebut adalah
transformator yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tegangan.
A. GGL INDUKSI
Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat dibolak-balik.Ketika
H.C.Oersted membuktikan bahwa di sekitar kawat berarus listrik
terdapat medan magnet (artinya listrik menimbulkan magnet ), para
ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan dan kemagnetan.
Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet
dapat menimbulkan arus listrik ( artinya magnet menimbulkan listrik )
melalui eksperimen yang sederhana. Sebuah magnet
yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan dapat menghasilkan arus
listrik pada kumparan itu. Galvanometer merupakan alat yang dapat
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir.
Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan
(seperti kegiatan di atas), jarum galvanometer menyimpang ke kanan dan
ke kiri.
Bergeraknya
jarum galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar
dan masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. Arus listrik bisa
terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL (gaya gerak
listrik). GGL yang terjadi di ujung-ujung kumparan dinamakan GGLinduksi.
Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet
diam di dalam kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi arus
listrik.
2.4 Penyebab Terjadinya GGL Induksi
Ketika
kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan,
jumlah garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan bertambah
banyak. Bertambahnya jumlah garis- garis gaya ini
menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujungkumparan. GGL induksi
yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir menggerakkan
jarum galvanometer. Arah arus induksi dapat ditentukan dengan
cara memerhatikan arah medan magnet yang ditimbulkannya. Pada
saat magnet masuk, garis gaya dalam kumparan bertambah. Akibatnya
medan magnet hasil arus induksi bersifat mengurangi garis gaya itu.
Dengan demikian, ujung kumparan itu merupakan kutub utara sehingga arah
arus induksi seperti yang ditunjukkan Gambar 12.1.a (ingat
kembali cara menentukan kutub-kutub solenoida).
Ketika
kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam
kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat di dalam
kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini juga
menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL
induksi yang di timbulkan menyebabkan arus listrik mengalir dan
menggerakan jarum galvanometer. Sama halnya ketika magnet batang masuk
ke kumparan.
Pada saat magnet keluar garis gaya dalam kumparan berkurang.
Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat menambah garis
gaya itu. Dengan demikian, ujung, kumparan itu merupakan kutub selatan,
sehingga arah arus induksi seperti yang ditunjukkan Gambar 12.1.b.
Ketika kutub utaramagnet batang diam di dalam kumparan, jumlah
garis-garis gaya magnet di dalam kumparan tidak terjadi perubahan
(tetap). Karena jumlah garis-garis gaya tetap, maka pada ujung-ujung
kumparan tidak terjadi GGL induksi. Akibatnya, tidak terjadi arus
listrik dan jarum galvanometer tidak bergerak. Jadi, GGL induksi dapat
terjadi pada kedua ujung kumparan jika di dalam kumparan terjadi
perubahan jumlah garis-garis gayamagnet (fluks magnetik). GGL yang
timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam
kumparan disebut GGL induksi. Arus listrik yang ditimbulkan
GGL induksi disebut arus induksi.Peristiwa timbulnya GGL
induksi dan arus induksi akibat adanya perubahan jumlah garis-garis
gaya magnet,yang disebut induksi elektromagnetik.
2.5 Faktor yang Memengaruhi Besar GGL Induksi.
Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat di lihat pada besar kecilnya penyimpangan sudut jarum galvanometer. Jika sudut
penyimpangan jarum galvanometer besar, GGL induksi dan arus induksi
yang dihasilkan besar. Bagaimanakah cara memperbesar GGL induksi?
Ada tiga faktor yang mempengaruhi GGL induksi, yaitu:
a).kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet
(fluks magnetik),
b). jumlah lilitan,
c). medan magnet
BAB IV
APLIKASI/PENERAPAN
3.1 PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Pada
induksi elektromagnetik terjadi perubahan bentuk energi gerak menjadi
energi listrik.Induksi elektromagnetik digunakan pada pembangkit energi
listrik.Pembangkit energi listrik yang menerapkan induksi
elektromagnetik adalah generator dan dinamo.Di dalam generator
dan dinamo terdapat kumparan dan magnet. Kumparan atau magnet yang
berputar menyebabkan terjadinya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet
dalam kumparan perubahan tersebut menyebabkan terjadinya GGL induksi
pada kumparan. Energi mekanik yang diberikan
generator dan dinamo diubah ke dalam bentuk energi gerak rotasi. Hal
itu menyebabkan GGL induksi dihasilkan secara terus-menerus
dengan pola yang berulang secara periodik.
3.2Generator.
Generator
dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus searah (DC) dan generator
arus bolak-balik (AC). Baik generator AC dan generator DC memutar
kumparan di dalam medan magnet tetap.Generator AC sering disebut alternator.Arus
listrik yang dihasilkan berupa arus bolak-balik. Ciri generator (AC)
menggunakan cincin ganda. Generator-generator arus DC, arus yang
dihasilkan berupa arus searah.ciri generator DC menggunakan cincin belah
(komutator). Jadi, generator AC dapat diubah
menjadi generator DC dengan cara mengganti cincin ganda dengan
sebuah komutator. Sebuah generator AC kumparan berputar di
antara kutub- kutub yang tak sejenis dari dua magnet yang
saling berhadapan. Kedua kutub magnet akan menimbulkan medan
magnet. Kedua ujung kumparan dihubungkan dengan sikat karbon
yang terdapat pada setiap cincin. Kumparan merupakan bagian
generator yang berputar (bergerak) disebut rotor. Magnet tetap
merupakan bagian generator yang tidak bergerak disebut
stator.
12
Bagaimanakah
generator bekerja? Ketika kumparan sejajar dengan arah medan magnet
(membentuk sudut 0 derajat), belum terjadi arus listrik dan
tidak terjadi GGL induksi (perhatikan Gambar 12.2). Pada saat
kumparan berputar perlahan-lahan, arus dan GGL beranjak naik
sampai kumparan membentuk sudut 90 derajat. Saat itu posisi kumparan
tegak lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan ini kuat arus dan
GGL induksi menunjukkan nilai maksimum.Selanjutnya, putaran kumparan
terus berputar, arus dan GGL makin berkurang. Ketika kumparan mem bentuk
sudut 180 derajat kedudukan kumparan sejajar dengan arah medan magnet,
maka GGL induksi dan arus induksi menjadi nol.
Putaran
kumparan berikutnya arus dan tegangan mulai naik lagi dengan arah
yang berlawanan. Pada saat membentuk sudut 270 derajat, terjadi
lagi kumparan berarus tegak lurus dengan arah medan magnetPada kedudukan kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai maksimum lagi, namun arahnya berbeda. Putaran
kumparan selanjutnya, arus dan tegangan turun perlahanlahan
hingga mencapai nol dan kumparan kembali ke posisi semula
hingga memb entuk sudut 360 derajat.
3.3 PRINSIP KERJA GENERATOR
Bagian utama generator, lihat Gambar 13.4, adalah:
a. Magnet
Untuk
generator pembangkit tenaga listrik yang besar biasanya menggunakan
lebih dari satu magnet yang berputar.Magnet yang digunakan biasanya
magnet listrik.
b. Rotor
Rotor adalah bagian generator yang berputar.
c. Stator
Stator adalah bagian generator yang tidak berputar.Arus yang ditimbulkan oleh generator juga arus bolak-balik.
Generator
atau pembangkit listrik yang sederhana dapat ditemukan pada
sepeda.Pada sepeda, biasanya dinamo digunakan untuk menyalakan
lampu.Caranya ialah bagian atas dinamo (bagian yang dapat berputar)
dihubungkan ke roda sepeda. Pada proses itulah terjadi perubalian
energi gerak menjadi energi listrik. Generator (dinamo) merupakan alat
yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi elektromagnetik.Alat ini
pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday.
Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.Energi kinetik pada generator dapat juga diperoleh dari angin atau air terjun.Berdasarkan arus yang dihasilkan.Generator dapat dibedakan menjadi dua rnacam, yaitu generator AC dan generator DC.Generator AC menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan generator DC menghasilkan arus searah (DC).Baik arus bolak-balik maupun searah dapat digunakan untuk penerangan dan alat-alat pemanas.
Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.Energi kinetik pada generator dapat juga diperoleh dari angin atau air terjun.Berdasarkan arus yang dihasilkan.Generator dapat dibedakan menjadi dua rnacam, yaitu generator AC dan generator DC.Generator AC menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan generator DC menghasilkan arus searah (DC).Baik arus bolak-balik maupun searah dapat digunakan untuk penerangan dan alat-alat pemanas.
A. Generator AC
Bagian
utama generator AC terdiri atas magnet permanen (tetap), kumparan
(solenoida).cincin geser, dan sikat. Pada generator.perubahan garis gaya
magnet diperoleh dengan cara memutar kumparan di dalam medan magnet
permanen. Karena dihubungkan dengan cincin geser, perputaran kumparan
menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi yang
ditimbulkan berupa arus AC.
Adanya
arus AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu pijar yang disusun seri
dengan kedua sikat. Sebagaimana percobaan Faraday, GGL induksi yang
ditimbulkan oleh generator AC dapat diperbesar dengan cara:
- memperbanyak lilitan kumparan,
- menggunakan magnet permanen yang lebih kuat.
- mempercepat perputaran kumparan, dan menyisipkan inti besi lunak ke dalam kumparan.
Contoh
generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah dinamo sepeda. Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah magnet
tetap dan kumparan yang disisipi besi lunak.Jika magnet tetap diputar,
perputaran tersebut menimbulkan GGL induksi pada kumparan.Jika sebuah
lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang menghubungkan kedua
ujung kumparan.lampu tersebut akan dilalui arus induksi AC. Akibatnya,
lampu tersebut menyala. Nyala lampu akan makin terang jika perputaran
magnet tetap makin cepat (laju sepeda makin kencang).
B. Generator DC
Prinsip
kerja generator (dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada
generator DC arah arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan
cincin yang digunakan pada generator DC berupa cincin belah (komutator).
3.4Dinamo.
Dinamo
dibedakan menjadi dua yaitu, dinamo arus searah (DC) dan dinamo arus
bolak-balik (AC). Prinsip kerja dinamo sama dengan generator yaitu
memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam
kumparan. Bagian dinamo yang berputar disebut rotor.Bagian dinamo yang
tidak bergerak disebut stator.
Perbedaan
antara dinamo DC dengan dinamo AC terletak pada cincin yang
digunakan.Pada dinamo arus searah menggunakan satu cincin yang dibelah
menjadi dua yang disebut cincin belah (komutator).Cincin ini
memungkinkan arus listrik yang dihasilkan pada rangkaian luar Dinamo
berupa arus searah walaupun di dalam dinamo sendiri menghasilkan arus
bolak-balik.Adapun, pada dinamo arus bolak-balik menggunakan cincin
ganda (dua cincin).Alat pembangkit listrik arus bolak balik yang paling
sederhana adalah dinamo sepeda.
Tenaga
yang digunakan untuk memutar rotoradalah roda sepeda.Jika roda
berputar, kumparan atau magnet ikut berputar.Akibatnya, timbul GGL
induksi pada ujung-ujung kumparan dan arus listrik mengalir.Makin cepat
gerakan roda sepeda, makin cepat magnet atau kumparan berputar. Makin
besar pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan. Jika
dihubungkan dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL induksi pada
dinamo dapat diperbesar dengan cara putaran roda dipercepat, menggunakan
magnet yang kuat (besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan menggunakan
inti besi lunak di dalam kumparan.
3.5 PRINSIP KERJA DINAMO
1. Dinamo
Bagian utama dinamo, lihat Gambar 13.2, adalah
a. Sebuah kumparan (C)
b. Sebuah cincin geser (A)
c. Sikat (B)
d. Magnet
a. Sebuah kumparan (C)
b. Sebuah cincin geser (A)
c. Sikat (B)
d. Magnet
Sedangkan langkah-langkah kerja dinamo adalah sebagai berikut:
a. Sebuah kumparan berputar dalam medan magnet.
b. Tiap-tiap ujung kawat kumparan dihubungkan dengan sebuah “cincin geser”.
c. Cincin geser tersebut menempel sebuah sikat.
d. Bila kumparan diputar maka dalam kumparan itu timbul GGL AC. GGL AC ini menimbulkan arus AC di dalam rangkaian dinamo.
a. Sebuah kumparan berputar dalam medan magnet.
b. Tiap-tiap ujung kawat kumparan dihubungkan dengan sebuah “cincin geser”.
c. Cincin geser tersebut menempel sebuah sikat.
d. Bila kumparan diputar maka dalam kumparan itu timbul GGL AC. GGL AC ini menimbulkan arus AC di dalam rangkaian dinamo.
2. Dinamo Arus Searah
Dinamo
arus bolak-balik dapat diubah menjadi dinamo arus searah dengan
menggunakan cincin belah atau komutator seperti pada motor listrik,
lihat gambar 13.3!
Dinamo
arus searah pada prinsipnya sama dengan motor arus searah. Jadi dinamo
arus searah dapat dipakai sebagai motor arus searah. Demikian pula
sebaliknya.
3.6 TRANSFORMATOR
Di
rumah mungkin kamu pernah dihadapkan persoalan tegangan listrik,
ketika kamu akan menghidupkan radio yang memerlukan tegangan 6 V atau
12 V. Padahal tegangan listrik yang disediakan PLN 220 V. Bahkan
generator pembangkit listrik menghasilkan tegangan listrik yang sangat
tinggi mencapai hingga puluhan ribu volt. Kenyataannya sampai di rumah
tegangan listrik tinggal 220 V. Bagaimanakah cara mengubah tegangan
listrik? Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan
AC disebut transformator (trafo). Trafo memiliki dua terminal, yaitu
terminal input dan terminal output.
Terminal
input terdapat pada kumparan primer. Terminal output terdapat pada
kumparan sekunder. Tegangan listrik yang akan diubah dihubungkan dengan
terminal input. Adapun, hasil pengubahan tegangan diperoleh pada
terminal output.Prinsip kerja transformator menerapkan peristiwa induksi
elektromagnetik. Jika pada kumparan primer dialiri arus AC, inti besi
yang dililiti kumparan akan menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus
AC, pada elektromagnet selalu terjadi perubahan garis gaya magnet.
Perubahan garis gaya tersebut akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan
demikian, pada kumparan sekunder juga terjadi perubahan garis gaya
magnet. Hal itulah yang menimbulkan GGL induksi pada kumparan
sekunder.Adapun, arus induksi yang dihasilkan adalah arus AC yang
besarnya sesuai dengan jumlah lilitan sekunder.
Bagian
utama transformator ada tiga, yaitu inti besi yang berlapis-lapis,
kumparan primer, dan kumparan sekunder. Kumparan primer yang dihubungkan
dengan PLN sebagai tegangan masukan (input) yang akan dinaikkan atau
diturunkan. Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban sebagai tegangan
keluaran (output).
3.7 Macam-Macam Transformator
Apabila
tegangan terminal output lebih besar daripada tegangan yang diubah,
trafo yang digunakan berfungsi sebagai penaik tegangan. Sebaliknya
apabila tegangan terminal output lebih kecil daripada tegangan yang
diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penurun tegangan. Dengan
demikian, transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo
step up dan trafo step down.
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC.
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC.
Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,
b. tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
c. kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.
Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder.
a. jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,
b. tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
c. kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.
Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder.
b. tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder,
c. kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.
c. kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.
B.Transformator Ideal
Besar
tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung banyaknya lilitan.Besar
tegangan sebanding dengan jumlah lilitan.Makin banyak jumlah lilitan
tegangan yang dihasilkan makin besar.Hal ini berlaku untuk lilitan
primer dan sekunder. Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder
dengan tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan Trafo
dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu
ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan
jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder. Hubungan antara
tegangan dengan kuat arus pada kumparan primer dan sekunder dirumuskan
Jika kedua ruas dibagi dengan t, diperoleh rumus Dalam hal ini faktor (V × I) adalah daya (P) transformator.
Berdasarkan rumus-rumus di atas, hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder dapat dirumuskan sebagai Dengan demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut. Dengan:
Vp = tegangan primer (tegangan input = Vi ) dengan satuan volt (V)
Vs = tegangan sekunder (tegangan output = Vo) dengan satuan volt (V)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Ip = kuat arus primer (kuat arus input = Ii) dengan satuan ampere (A)
Is = kuat arus sekunder (kuat arus output = Io) dengan satuan ampere (A)
Berdasarkan rumus-rumus di atas, hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder dapat dirumuskan sebagai Dengan demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut. Dengan:
Vp = tegangan primer (tegangan input = Vi ) dengan satuan volt (V)
Vs = tegangan sekunder (tegangan output = Vo) dengan satuan volt (V)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Ip = kuat arus primer (kuat arus input = Ii) dengan satuan ampere (A)
Is = kuat arus sekunder (kuat arus output = Io) dengan satuan ampere (A)
C.EfisiensiTransformator
pada kenyataannya trafo tidak pernah ideal. Jika trafo digunakan, selalu timbul energi kalor.Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder.Akibatnya, daya primer lebih besar daripada daya sekunder.Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo.Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η .Besar efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai berikut.
pada kenyataannya trafo tidak pernah ideal. Jika trafo digunakan, selalu timbul energi kalor.Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder.Akibatnya, daya primer lebih besar daripada daya sekunder.Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo.Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η .Besar efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai berikut.
3.8. Prinsip Kerja Transformator (Trafo)
Transformator
adalah sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus
bolakbalik.Transformator sering disebut trafo.Sebuah
transformator terdiri atas sebuah inti besi. Pada inti besi digulung dua lilitan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder, lihat Gambar 13.5!
transformator terdiri atas sebuah inti besi. Pada inti besi digulung dua lilitan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder, lihat Gambar 13.5!
Prinsip kerja tranformator adalah sebagai berikut.
1. Kumparan primer dihubungkan kepada sumber tegangan yang hendak diubah besarnya. Karena tegangan primer itu tegangan bolak-balik, maka besar dan arah tegangan itu berubah-ubah.
2. Dalam inti besi timbul medan magnet yang besar dan arahnya berubah-ubah pula. Perubahan medan magnet ini menginduksi tegangan bolakbalik pada kumparan sekunder.
1. Kumparan primer dihubungkan kepada sumber tegangan yang hendak diubah besarnya. Karena tegangan primer itu tegangan bolak-balik, maka besar dan arah tegangan itu berubah-ubah.
2. Dalam inti besi timbul medan magnet yang besar dan arahnya berubah-ubah pula. Perubahan medan magnet ini menginduksi tegangan bolakbalik pada kumparan sekunder.
Dari sebuah percobaan dapat ditunjukkan, bahwa:
1. Perbandingan antara tegangan primer, Vp, dengan tegangan sekunder, Vs sama dengan perbandingan antara jumlah lilitan primer, Np, dan lilitan sekunder, Ns.
2. Perbandingan antara kuat arus primer, Ip, dengan kuat arus sekunder, Is, sama dengan perbandingan jumlah lilitan sekunder dengan
lilitan primer.
Dari kedua pernyataan tersebut dapat dituliskan secara singkat dengan persamaan sebagai berikut:
1. Perbandingan antara tegangan primer, Vp, dengan tegangan sekunder, Vs sama dengan perbandingan antara jumlah lilitan primer, Np, dan lilitan sekunder, Ns.
2. Perbandingan antara kuat arus primer, Ip, dengan kuat arus sekunder, Is, sama dengan perbandingan jumlah lilitan sekunder dengan
lilitan primer.
Dari kedua pernyataan tersebut dapat dituliskan secara singkat dengan persamaan sebagai berikut:
Ada dua hal perlu dipahami untuk transformator ini, yaitu:
1. Transformator hanya digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus bolak-balik (AC) dan tidak untuk arus searah (DC).
2. Transformator tidak dapat memperbesar daya listrik yaitu tidak dapat memperbesar banyaknya daya yang masuk ke dalam transformator tersebut.
1. Transformator hanya digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus bolak-balik (AC) dan tidak untuk arus searah (DC).
2. Transformator tidak dapat memperbesar daya listrik yaitu tidak dapat memperbesar banyaknya daya yang masuk ke dalam transformator tersebut.
E. Penggunaan Transformator
Banyak peralatan listrik di rumah yang menggunakan transformator step down. Trafo tersebut berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik PLN yang besarnya 220 V menjadi tegangan lebih rendah sesuai dengan kebutuhan.Sebelum masuk rangkaian elektronik pada alat, tegangan 220 V dari PLN dihubungkan dengan trafo step down terlebih dahulu untuk diturunkan. Misalnya kebutuhan peralatan listrik 25 V. Jika alat itu langsung dihubungkan dengan PLN, alat itu akan rusak atau terbakar. Namun, apabila alat itu dipasang trafo step down yang mampu mengubah tegangan 220 V menjadi 25 V, alat itu akan terhindar dari kerusakan. Ada beberapa alat yang menggunakan transformator antara lain catu daya, adaptor, dan transmisi daya listrik jarak jauh.
Banyak peralatan listrik di rumah yang menggunakan transformator step down. Trafo tersebut berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik PLN yang besarnya 220 V menjadi tegangan lebih rendah sesuai dengan kebutuhan.Sebelum masuk rangkaian elektronik pada alat, tegangan 220 V dari PLN dihubungkan dengan trafo step down terlebih dahulu untuk diturunkan. Misalnya kebutuhan peralatan listrik 25 V. Jika alat itu langsung dihubungkan dengan PLN, alat itu akan rusak atau terbakar. Namun, apabila alat itu dipasang trafo step down yang mampu mengubah tegangan 220 V menjadi 25 V, alat itu akan terhindar dari kerusakan. Ada beberapa alat yang menggunakan transformator antara lain catu daya, adaptor, dan transmisi daya listrik jarak jauh.
a. Power supply (catu daya)
Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan AC yang rendah. Catu daya menggunakan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan 220 V menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya antara 2 V sampai 12 V
Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan AC yang rendah. Catu daya menggunakan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan 220 V menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya antara 2 V sampai 12 V
b. Adaptor (penyearah arus)
Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian penyearah arus listrik yang berupa diode.
Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian penyearah arus listrik yang berupa diode.
Adaptor
merupakan catu daya yang ditambah dengan penyearah arus.Fungsi
penyearah arus adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
Transmisi daya listrik jarak jauh
Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari permukiman penduduk. Proses pengiriman daya listrik kepada pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh disebut transmisi daya listrik jarak jauh. Untuk menyalurkan energi listrik ke konsumen yang jauh, tegangan yang dihasilkan generator pembangkit listrik perlu dinaikkan mencapai ratusan ribu volt. Untuk itu, diperlukan trafo step up. Tegangan tinggi ditransmisikan melalui kabel jaringan listrik yang panjang menuju konsumen.Sebelum masuk ke rumah-rumah penduduk tegangan diturunkan menggunakan trafo step down hingga menghasilkan 220 V. Transmisi daya listrik jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan besar dan arus yang kecil. Dengan cara itu akan diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi yang hilang dalam perjalanan dapat dikurangi dan kawat penghantaryang diperlukan dapat lebih kecil serta harganya lebih murah.
Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari permukiman penduduk. Proses pengiriman daya listrik kepada pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh disebut transmisi daya listrik jarak jauh. Untuk menyalurkan energi listrik ke konsumen yang jauh, tegangan yang dihasilkan generator pembangkit listrik perlu dinaikkan mencapai ratusan ribu volt. Untuk itu, diperlukan trafo step up. Tegangan tinggi ditransmisikan melalui kabel jaringan listrik yang panjang menuju konsumen.Sebelum masuk ke rumah-rumah penduduk tegangan diturunkan menggunakan trafo step down hingga menghasilkan 220 V. Transmisi daya listrik jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan besar dan arus yang kecil. Dengan cara itu akan diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi yang hilang dalam perjalanan dapat dikurangi dan kawat penghantaryang diperlukan dapat lebih kecil serta harganya lebih murah.
F.Karakteristik Transformator dan Penerapannya
Ada dua transformator, yaitu:
1. Transformator step-up (transformator penaik tegangan)
2. Transformator step-down (transformator penurun tegangan)
Ciri-ciri kedua jenis trafo adalah:
1. Trafo step-up
a. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih kecil dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Np < Ns)
b. Tegangan primer selalu lebih kecil dari tegangan sekunder, (Vp < Vs)
c. Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus sekunder, (Ip> Is)
2. Trafo step-down
a. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Ip> Ns)
b. Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder (Vp > Vs)
c. Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder, (Ip< Is)
Salah satu contoh penggunaan transformator adalah pada pesawat penerima radio jenis “tabung”.
1. Transformator step-up (transformator penaik tegangan)
2. Transformator step-down (transformator penurun tegangan)
Ciri-ciri kedua jenis trafo adalah:
1. Trafo step-up
a. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih kecil dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Np < Ns)
b. Tegangan primer selalu lebih kecil dari tegangan sekunder, (Vp < Vs)
c. Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus sekunder, (Ip> Is)
2. Trafo step-down
a. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Ip> Ns)
b. Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder (Vp > Vs)
c. Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder, (Ip< Is)
Salah satu contoh penggunaan transformator adalah pada pesawat penerima radio jenis “tabung”.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Timbulnya
gaya listrik (GGL) pada kumparan hanya apabila terjadi perubahan
jumlah garis-garis gaya magnet.Gaya gerak listrik yang timbul akibat
adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut GGL induksi,
sedangkan arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan peristiwanya
disebut induksi elektromagnetik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
besar GGL induksi yaitu:
1. Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL
induksi yang timbul semakin besar.
2. Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar.3. Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga
semakin besar.
28
Untuk
memperkuat gejala kemagnetan pada kumparan dapat dengan jalan
memasukkan inti besi lunak. GGL induksi dapat ditimbulkan dengan cara
lain yaitu:
1. Memutar magnet di dekat kumparan atau memutar kumparan di dekat magnet. Maka kedua ujung kumparan akan timbul GGL induksi.
2. Memutus-mutus atau mengubah-ubah arah arus searah pada kumparan primer yang di dekatnya terletak kumparan sekunder maka kedua ujung kumparan sekunder dapat timbul GGL induksi.
3. Mengalirkan arus AC pada kumparan primer, maka kumparan sekunder didekatkan dapat timbul GGL induksi. Arus induksi yang timbul
adalah arus AC dan gaya gerak listrik induksi adalah GGL AC.
1. Memutar magnet di dekat kumparan atau memutar kumparan di dekat magnet. Maka kedua ujung kumparan akan timbul GGL induksi.
2. Memutus-mutus atau mengubah-ubah arah arus searah pada kumparan primer yang di dekatnya terletak kumparan sekunder maka kedua ujung kumparan sekunder dapat timbul GGL induksi.
3. Mengalirkan arus AC pada kumparan primer, maka kumparan sekunder didekatkan dapat timbul GGL induksi. Arus induksi yang timbul
adalah arus AC dan gaya gerak listrik induksi adalah GGL AC.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/potensial-elektroda-dan-hukum-faraday/
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/hukum-hukum-dasar-listrik.html
http://requestartikel.com/db/kegunaan+induksi+elektromagnetik+bagi+kehidupan+sehari+hari
Karya: Riki Kurniawan